Previous Next

UPT MKU - Secara  khusus  anda  diharapkan  dapat  menjelaskan  berbagai  definisi kewirausahaan dan proses kewirausahaan yang terdiri atas:

  1. Faktor-faktor pemicu kewirausahaan,
  2. Model proses kewirausahaan,
  3. Langkah menuju keberhasilan wirausaha.

Secara  umum  diharapkan  dapat  menjelaskan  definisi kewirausahaan dan wirausaha, karakteristik kewirausahaan, serta manfaat wirausaha dalam pembangunan, sehingga setelah mendapatkan dasar kewirausahaan ini diharapkan mahasiswa dapat lebih mandiri dalam bersikap dan berfikir.

Istilah kewirausahaan sudah lama menjadi wacana di Indonesia baik pada tingkat formal di perguruan tinggi dan pemerintahan ataupun pada tingkat non formal pada kehidupan ekonomi di       masyarakat.  Dilihat dari terminilogi, dulu dikenal adanya istilah wiraswasta       dan kewirausahaan.  Sekarang  tampaknya  sudah  ada  semacam  konvensi  sehingga  istilah  tersebut menjadi wirausaha (entrepreneur) dan kewirausahaan (entrepreneurship). Dahulu  orang  beranggapan  bahwa  kewirausahaan  adalah  bakat  bawaan  sejak  lahir (entrepreneurship are born nat made) dan hanya diperoleh dari hasil praktek ditingkat lapangan dan tidak  dapat  dipelajari dan diajari,  tetapi sekarang  kewirausahaan  merupakan suatu  disiplin ilmu yang dapat dipelajari dan diajarkan.

Ilmu     kewirausahaan   adalah   suatu   disiplin         ilmu     yang    mempelajari   tentang nilai, kemampuan   (ability)   dan   perilaku   seseorang   dalam   menghadapi   tantangan   hidup   untuk memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang mungkin dihadapinya (Suryana, 2001). Dalam konteks bisnis, menurut Zimmerer (1996) dalam Suryana (2001), kewirausahaan adalah  hasil  dari  suatu  disiplin, proses  sistematis  penerapan  kreativitas  dan  keinovasian  dalam memenuhi kebutuhan dan peluang di pasar.

Walaupun terdapat keragaman pendapat dan definisi tentang kewirausahaan dalam  tulisan  ini  akan  dicoba  mendefinisikan,  kewirausahaan  sebagai  definisi kerja : “Kewirausahaan adalah proses kemanusiaan             (human procces) yang berkaitan dengan kreativitas dan        inovasi dalam memahami peluang, mengorganisasi  sumber-sumber, mengelola sehingga peluang         itu terwujud menjadi  suatu  usaha  yang  mampu  menghasilkan  laba  atau  nilai  untuk  jangka waktu yang lama”. Disebut proses manusia, karena kewirausahaan melekat pada diri  seseorang.  Akan  tetapi  proses  manusia  itu  hanya  mengenai  aspek  tertentu yaitu  aspek  kreativitas  dari  manusia  yang  berkaitan  dalam  menemukan  peluang dan   mewujudkan   peluang   itu   menjadi   realitas,   yaitu   kegiatan   usaha   yang menghasilkan.

Definisi  di  atas  menitik  beratkan  kepada  aspek  kreativitas  dan  inovasi, karena   menurut   hemat   penulis,   hanya   dengan   sifat   kreativitas   dan   inovatif seseorang dapat menemukan peluang. Tidak semua orang dapat melihat peluang dengan  jelas  dan  tidak  semua  orang  mampu  mewujudkan  peluang  yang  dapat menciptakan nilai.

Kreativitas   dan   sifat   inovatif   pada   diri   seseorang   merupakan   proses terbentuk  karena  lingkungan,  rangsangan  dan  motivasi  atau  dorongan.  Dengan menitik  beratkan  kepada  kreativitas  dan  sifat  inovatif  dengan  mudah  dapat membedakan antara kewirausahaan dan yang bukan bersifat kewirausahaan. Kegiatan-kegiatan yang bersifat kewirausahaan misalnya:

-     Menghasilkan produk baru dengan cara-cara baru

-     Menemukan peluang pasar baru dengan menghasilkan produk baru

-     Mengkombinasikan faktor-faktor produksi dengan cara baru

-     Menciptakan struktur organisasi yang berdifat terbuka dan disentralisitis

-     Mendukung budaya yang mendorong eksperimen yang kreatif

-     Mendorong perilaku eksperimental

-     Mengedarkan cerita keberhasilan

-     Menitik beratkan kepada peran “kampiun”

-     Toleransi terhadap kegagalan

-     Menitik beratkan kepada komunikasi yang efektif untuk semua tingkat

-     Menyediakan sumber dana untuk prakarsa baru

-     Menjamin tidak akan membunuh gagasan, dan lain-lain

Kegiatan-kegiatan yang tidak bersifat kewirausahaan:

-     Menitikberatkan kepada perilaku dan struktur borokrasi

-     Bersandar kepada tradisi dan budaya baku

-           Menitikberatkan kepada prosedur standard an baku, dll.

Previous Next

UPT MKU - Wirausaha  secara  histories sudah dikenal sejak diperkenalkan  oleh  Richard  Castillon pada tahun 1755. Diluar negeri, istilah kewirausahaan telah dikenal sejak abad 16, sedangkan di Indonesia baru dikenal pada akhir abad 20. Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda dikenal dengan ondernemer, di Jerman dikenal dengan unternehmer. Pendidikan  kewirausahaan  mulai  dirintis  sejak 1950-an  dibeberapa  Negara  seperti  di Eropa,  Amerika,  dan  Canada. Bahkan sejak 1970-an banyak universitas yang  mengajarkan entrepreneurship atau small business management. Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan.

Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru  terbatas  pada  beberapa  sekolah  atau  perguruan tinggi  tertentu  saja.  Sejalan  dengan perkembangan  dan  tantangan  seperti  adanya  krisis  ekonomi,  pemahaman  kewirausahaan  baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan disegala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang. Dalam  bidang  pemerintahan  seperti  dikemukakan  oleh  Osborne  dan  Gaebler  (1992), pemerintahan saat ini dituntut untuk membercorak kewirausahaan (entrepreunerial governmemt). Dengan memiliki jiwa/corak kewirausahaan, maka birokrasi dan anstitusi akan memiliki motivasi, optimism, dan berlomba untuk menciptakan cara-cara baru yang lebil efisien, efektif, fleksible sdan adaptif.

Tedapat   banyak   definisi   kewirausahaan   yang   pada   intinya   relativee   sama   seperti dikemukakan oleh Drucker (1994), Zimemerer (1996) Suryana (2001), Longenecker dkk (2001), Syis dalam Wijandi (1988), Say (1800) dalam Osborne & Gaebler (1992), Sumahawijaya (1980) dalam Wijandi (1988) dan Siagian. Seorang  dikatakan sebagai wirausahawan  apabila  memiliki  segenap  cirri-ciri wirausaha tangguh  ,  dan  wirausahawan  unggul.  Sedangkan  dilihat  dari  jenisnya  terbagi  kedalam  tiga kelompok yaitu Administrative Entrepreuner, Innovative Entrepreuner, dan Catalist Entrepreuner.